More Women Gamble Online During Covid-19 Pandemic, Montreal Researchers Say

More Women Gamble Online During Covid-19 Pandemic, Montreal Researchers Say

Sebuah studi di Montreal mengungkapkan bahwa lebih banyak wanita mulai berpartisipasi dalam aktivitas perjudian online selama pandemi Covid-19. Peneliti menemukan bahwa wanita cenderung lebih menyukai game berbasis keberuntungan, sedangkan pria lebih menyukai game yang membutuhkan keterampilan dan pengetahuan.

Sylvia Kairouz, seorang profesor di Departemen Sosiologi dan Antropologi Universitas Concordia, mengomentari temuan studi tersebut bahwa meskipun pria secara historis dikenal sebagai penjudi yang lebih aktif, wanita juga dapat dipengaruhi oleh sifat kecanduan judi.

Game Berbasis Keberuntungan Lebih Populer di Kalangan Wanita

Studi yang dilakukan pada tahun 2021 dan melibatkan 4.500 responden yang tinggal di Quebec mengungkapkan bahwa lebih banyak wanita mulai berjudi online selama pandemi. Apalagi, tren ini tidak menunjukkan indikasi melambat. Ibu Kairouz menjelaskan bahwa laki-laki biasanya lebih menyukai permainan meja, sedangkan perempuan memainkan permainan berbasis keberuntungan seperti slot dan tiket lotere karena melibatkan risiko yang lebih besar. Wanita lebih suka sesi perjudian yang lebih lama yang melibatkan taruhan kecil. Laki-laki, di sisi lain, cenderung terpesona dengan bermain dengan uang besar, itulah sebabnya kebanyakan petinggi biasanya laki-laki.

Dalam sebuah wawancara, direktur eksekutif pusat perawatan dan pencegahan kecanduan Maison Jean Lapointe, Anne Elizabeth Lapointe, mengatakan bahwa wanita suka bermain slot atau menggaruk tiket karena bentuk perjudian semacam itu mengalihkan perhatian mereka dari tugas dan kekhawatiran sehari-hari serta membantu mereka rileks.

Pada Agustus 2022, badan statistik nasional Kanada menemukan bahwa lebih banyak wanita daripada pria yang dilaporkan berpartisipasi dalam permainan bingo, membeli tiket lotre, atau berjudi online. Survei juga menunjukkan bahwa 2% pria dan 1% wanita yang mengambil bagian dalam segala bentuk perjudian dalam 12 bulan terakhir, atau sekitar 304.000 warga negara Kanada, terpapar risiko sedang hingga tinggi untuk mengembangkan masalah perjudian. .

Wanita Juga Dapat Mengembangkan Kecanduan Judi

Anne Elizabeth Lapointe menguraikan bahwa lebih banyak pria daripada wanita yang terkena masalah perjudian mencari bantuan. Menurutnya, penjudi wanita merasa lebih malu dengan perilaku bermasalah mereka daripada penjudi pria. Selain itu, wanita menghadapi banyak tekanan dari masyarakat terkait perjudian dan kecanduan zat. Di sisi lain, iklan perjudian tidak membeda-bedakan jenis kelamin dan menargetkan baik pria maupun wanita.

Masalah lainnya adalah sebagian besar survei terutama memperhitungkan kebiasaan judi pria, sedangkan hasil wanita biasanya digeneralisasikan. Ibu Kairouz menjelaskan bahwa kecanduan judi memang ada di kalangan wanita dan tidak boleh diremehkan. Dia berbagi bahwa survei harus membedakan antara pria dan wanita karena mereka memberikan arti yang berbeda untuk perjudian.

Pengumpulan data putaran berikutnya akan berlangsung dari bulan April hingga September dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi tersebut. Ibu Kairouz menambahkan bahwa survei di masa mendatang akan berfokus pada “hubungan antara gender dan permainan.”

Author: Alan Washington